Selasa, 13 Oktober 2009

FALSAFAH KENCING

Perkenalanku dengan mas Handoko tanpa sengaja, duduk di bangku warung kopi depan BCA Jodoh, Batam
membawa kami dalam obrolan panjang, saya lebih banyak jadi pendengar. Entah sudah berapa batang ro-
kok Jie sam soe yang di habiskan, sambil sesekali nyrutup kopi susu di hadapannya.Ceritanya mengalir
lancar... seakan-akan kita sudah mengenal lama. Wah... sedih dan sakit mas... kalau mengingat kejadi-
an itu. Harta yang kukumpulkan selama bertahun-tahun amblas sedemikian cepatnya. Sementara usaha yang
selama ini kurintis tiba-tiba mengalami stagnasi, mogok di tengah jalan. Yang paling tragis justru
istriku tidak di fihakku, dia tak henti-hentinya menyalahkan langkahku.Pokoknya sakitlah mas.....

Rupanya Mas Handoko adalah salah satu dari sekian ratus atau bahkan sekian ribu orang yang menjadi
korban pesta demokrasi beberapa bulan yang lalu. Ambisi dan harapan besar ternyata hanyalah dalam
fikiran dan angan-angan belaka, realitas yang sebenarnya jauh dari yang diharapkan.
Saya tidak mengatakan bahwa dia telah mengambil langkah dan keputusan yang salah, akan tetapi titik
permasalahan adalah pada proses ketidak berdayaan dirinya dalam mengontrol "software maupun proccessor"
dalam dirinya.Akal fikiran dan akal budi terkadang tertutup oleh dominasi hawa nafsu diri manusia.
Sisi baik dan sisi buruk manusia adalah menjadi dua bagian yang tidak pernah terpisahkan, seperti
bayangan yang senantiasa setia menyertai setiap gerak langkah kita. Sebagaimana etnis china
melambangkan hal tersebut dengan dua gambar bulatan zing dan zang yang saling melengkapi antara keduanya.

Bukankah Adam dan Hawa pernah melakukan kesalahan besar, dikarenakan ketidak mampuan dirinya dalam
mengontrol hawa nafsu dan keinginannya...? sampai-sampai tangane nggratel dan mbrakoti buah kuldi,
meskipun peringatan itu telah berkali kali disampaikan kepada mereka...
Dan pertanyaannya adalah... Apakah kesalahan Adam murni karena ketidakberdayaan dirinya dalam menge
lola hawa nafsunya...? atau memang ada skenario dan kekuatan besar dimana dia tidak kuasa menolak
untuk tidak melakukan itu semua...? Kalau kedua jawaban itu betul... sungguh kesalahan yang dilaku
kan manusia adalah bagian dari proses pembelajaran yang mau atau tidak, siap atau tidak itu bagian
dari ritme kehidupan yang harus dilalui. "Menungso sak dermo nglampahi", adalah aktualisasi ucapan
dari ketidak berdayaan tersebut.

Mas Han.... panggilku... saya mau bertanya, tapi semoga mas tidak tersinggung dengan pertanyaan saya.
Apa yang menjadi melatar belakangi dan memotivasi anda, sehingga sampeyan memutuskan untuk menjadi
caleg...? sementara kalkulasi rasio cukup susah untuk menganalisa, justru dominasi gambling jauh lebih
kuat... Begini mas, ada banyak ide dalam fikiran saya untuk bisa membantu membangun negeri, dan itu
tidak bisa saya lakukan kalau saya tidak masuk dalam lingkaran itu...maksudnya saya terlibat aktif
dan ikut andil dalam mengambil kebijakan. Kalau jawabannya itu saya sudah bosen mas...hampir semua
caleg jawabannya begitu... kataku. Saya mau yang lebih specifik...yahhh saya kira mas sudah faham..
sambungnya, intinya kan pingin mengangkat derajat dan martabat sekaligus finansial keluarga saya..
Okeylah mas... saya sudah menangkap maksud sampeyan.

Ketika terjadi miss komunikasi antara akal fikiran dan akal budi sehingga memutuskan jalinan
harmonisasi antara keduanya, maka yang muncul adalah hawa nafsu. Maka dari situlah berbagai kesalahan
dilakukan manusia.Dua aspek zing dan zang atau wujud dan bayang sudah tidak berjalan seimbang. Dalam
titik kulminasi terendah, manusia tidak berpijak pada realitas, tapi hidup dalam bayang-bayang.

Mas Han...Sampeyan mau hidup enak dan kepenak...? hidup penuh dengan kenikmatan....? yaaa mas...
gimana caranya...? kemarin saya malah sempat bosan hidup je.... gimana..? lanjutkan mas ..pintanya.
Belajarlah menjalin sinergi atau harmonisasi antara akal fikiran dan akal budi...? Apa yang sampean
fikirkan dan akan lakukan biarlah semuanya berjalan alamiah, natural, bukan karena nafsu... bukankah
nafsu itu identik dengan syetan...? Umpama sampeyan pingin mobil, itu semata-mata karena kalau pakai
motor anak istri sudah tidak bisa terangkut semua... bukan karena nafsu.. biar di pandang wah...,
Atau sampeyan pingin naik haji, karena panggilan hati dan finansialnya mendukung... lha nek sugih
naik haji itu wajib je... dan bukan karena pingin menjadi Bapak Haji Handoko.... wah..wah... sampeyan
ki kok ono-ono wae to mas....

Ketika jalinan sinergi sudah terbentuk, kehidupan berjalan alamiah, lillahi ta'ala, maka konsep HIDUP
IKHLAS sesungguhnya sudah dimulai. Pembelajaran akan hal tersebut, bisa kita temukan dalam aktifitas
kita sehari hari. Berapa kali kita melakukan, dimana kita melakukan hampir kita tidak pernah mengi-
ngatnya. Marilah kita belajar akan FALSAFAH KENCING, karena disitulah sarat dengan keikhlasan.

Wah... nggak terasa ya mas, kae jagone wes kluruk... bakule yo wes lenthak-lenthuk...lain waktu obro-
lan kita sambung lagi, insya alloh tema obrolan kita yang besuk lebih seru lagi mas...lebih dahsyat
hehehe. Mas Handoko menjabat erat tanganku... nampak ada keceriaan diwajahnya. Sayup2 terdengar lagu
Dalang Poer dari Hp bakule gorengan....Cobo to gagasen lelakonku iki...ora ono senenge susah sing tak
temoni....wahhh jan nandes tenan....







Sabtu, 10 Oktober 2009

MENGASAH KECERDASAN EMOSIONAL

Memaknai sinyal ataupun isyarat dalam dinamika kehidupan adalah sesuatu hal yang seharusnya kita sikapi
dan merupakan proses pembelajaran yang tiada pernah berakhir. Sistim pendidikan kita yang lebih
menitik beratkan kepada membangun kecerdasan intelektual, dan ilmu-ilmu rasionalitas sehingga tidak
terjadi keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.
Dalam banyak kasus, keputusan tidak diambil berdasarkan perpaduan antara keduanya, tetapi
lebih mengacu pada rasionalitas, untung dan rugi atau positif dan negatif.


Cerita di bawah ini adalah salah satu contoh dari pengalaman pribadi penulis,yang hingga saat ini
masih dalam proses meraba-raba, menggali dan mengkaji akan makna dan kehebatan "hati sanubari" atau
lebih tepat masih dalam proses membangun kecerdasan emosional.
Sedikitpun tidak bermaksud untuk menyombongkan, membanggakan... semoga jauh dari itu semua..!
Semoga bermanfaat untuk para pembaca....


Sudah empat hari saya menunggui istri yang di rawat di ICU Rumah Sakit Otorita Batam. Empat hari itu
juga saya harus tidur di ruang tunggu, Dokter menyarankan agar saya harus standby di ruang tunggu,
Saya juga faham, bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi, mengingat kondisi istri yang kadang sadar
dan kadang juga tidak sadar. Sementara pasien sebelah istri saya selama empat hari sudah berganti
tiga pasien. Mereka berjuang dengan maut, dan ternyata ajal lebih cepat menjemput.Beberapa kali kera
bat pasien sebelah istri menyalami saya sambil berlinangan air mata, sambil mendoakan semoga istri
bapak lekas sembuh...meski dalam bathin saya, apakah istri saya juga akan menyusul mereka...?


Saya masih ingat pada malam kelimanya, Dokter Afdhalun Hakim, Dokter spesialis jantung RSOB memanggil
saya, Begini pak... Serangan jantung ibu ini sudah mempengaruhi otak,jadi kondisi ibu sering tidak
sadarkan diri, dan maaf kalau terpaksa tangan ibu kami ikat, karena dalam keadaan tidak sadar, ibu
sering membuka tali infusnya. Memang beberapa kali saya melihat istri, seakan akan dia sudah tidak
mengenaliku lagi.Ya banyak-banyak berdo'a pak.... moga ibu cepat sembuh, itulah yang selalu dokter
sarankan pada saya, meski saya menangkap harapan untuk sembuh masih 50 persen..


Kira-kira jam 02 dinihari saya di kejutkan oleh suara sirine ambulance yang datang, seorang pasien
didorong masuk pakai brankar diiringi istri dan dua anaknya. Saat suaminya di ketahui sudah me-
ninggal dunia, pecahlah tangis ibu dan kedua anaknya, mereka persis duduk di ruang tunggu samping saya.
Malam itu ibunya cerita, waktu nonton sepak bola di TV, tiba2 suaminya pingsan tak sadarkan diri.
dia tinggal di rumah sewa, sementara suaminya sopir taksi sewaan,dengan penghasilan pas-pasan.
Trenyuh juga mendengar critanya, ternyata dalam dalam kesusahan dan kegelisahanku ada juga kawan yang
senasib dan sepenanggungan.


Pagi hari sekitar jam setengah tujuh, untuk yang kedua kali saya duduk berdampingan dengan ibu dan kedua
anaknya di warung kantin dekat rumah sakit, kembali saya di pertemukan dengan kondisi serba tanpa kata
dan bicara, hanya seulas senyum malas sambil mengeser tempat duduknya untuk memberi ruang duduk kepada
saya.Sebentar sebentar dia mengusap matanya yang memerah sembab sambil sesekali tangannya memainkan
sendok teh yang ada di hadapannya. sementara kedua anaknya nampak lahap menyantap lontong sayur.
Pelan-pelan saya merogoh kantong celana, saya lihat masih ada sisa duit 250rb, sisa nebus obat tadi
malam.Bismillahirrohmanirrohiem... pada saat ini saya lagi susah, akan tetapi saya juga tidak sanggup
melihat kesusahan dan penderitaannya.Ya Alloh... moga saya bukan termasuk orang yang sombong...!meno
long orang disaat kita sendiri butuh pertolongan.Ku berikan sisa duit nebus obat pada kedua anaknya.
Kusisain 50rb cukuplah, untuk jagan2 beli rokok dan bensin.
Bu... tolong di bantu doanya ya...! moga istri saya cepet sembuh... kataku.
Wahhh makasih ya pak... makasih...katanya, nampak butiran bening keluar dari sudut kelopak matanya.
Cepat-cepat saya bayar makanan dan segera keluar warung...saya tidak mau larut dalam kesedihan, tapi
sungguh saat itu keluar juga air mataku.


Kira kira jam sembilan pagi, saya di panggil dokter, secepatnya saya masuk ke ruang dokter, Ada apa
dok..? tanyaku tak sabar. Begini pak... hasil pemantauan monitor, dalam 2 jam terakhir ini kondisi
ibu cukup stabil, Bapak kemas-kemas dulu aja..! kita tunggu 2 jam lagi, kalau keadaannya stabil ibu
bisa di pindahkan ke rawat inap biasa...Alhamdulillah.... Cepat-cepat saya masuk keruang pasien untuk
 memastikan kondisi istri. Seakan tak percaya.. istriku sudah duduk sambil senyum
menyalamiku...Alhamdulillahi robbil alamin...


Kehidupan bukan hanya sekedar dijalani dan dinikmati.Ada banyak misteri yang menjadi agenda untuk kita
kaji, kita olah dan kita pecahkan. Rasionalitas tidak menjamin untuk bisa menembus misteri tersebut.
jalinan sinergi antara akal fikiran dan hati sanubari akan membawa kita kepada sifat kearifan (tanggap
ing sasmito) dan menghayati akan hakekat tujuan hidup yang sebenarnya.
Semoga kita termasuk orang yang mau belajar akan makna kehidupan, dan bukan termasuk orang yang tahu
arti kehidupan justru setelah datangnya kematian.......

Jumat, 25 September 2009

TOMBO ATI 1

Lagek sepisan
Lungguh jejer karo walikota Batam
Iki bukan urusan penggawehan
Opo maneh urusan kedinasan, pemerintahan
Wah.... adoh tenan....

Aku wong awam
Temangsang neng Batam
Golek sandang pangan
Ngrebut cukup mergo netepi kwajiban

Sholat Isya' di shaf terdepan
Ambune brang-breng wangi tenan...
(Sak naliko dadi kelingan Pak Hamam)
Minyak wangine larang
Bukan produk lokalan
Bedo karo lehku tuku
Neng emperan Masjid Baiturrahman
Sepuluh ewunan....
Bakule kathok'e joglang...
Nek sholat mekangkang,
Tangane ndaplang2 ting telalang
Pasang kuda-kuda
Koyo arep maju perang
Oalah kanggggg...kangggg
Pendekar karipan

Pas tahiyyat
Cincine pak wali kelap-kelap
Cemplorot koyo kilat
Konsentrasiku melu mak'lap..
Hilang sekejap...
Khusukku ilang
Nganti imame salam

Gusti.. kang murbeing dumadi
Anti negosiasi...
Busono luar negeri
ambune wangi...
Ali-aline gedi-gedi
Nganti koyo tessy
Ra perduli....!
Walikota, Gubernur, Presiden...
Mbok ben...!
Jabatan, kedudukan...
Ra urusan...!

( Bersambung......)

TOMBO ATI 2

Kopine tak srutup...
Gramang-gramang tanganku golek'i udut
Donyane padang njingglang dadi murup
Jane pingin leren udut....
Cangkeme protes... jarene kecut...
Tak sambung critane,
Men jelas akhire

Pak wali mulai ngendiko,
Babagan negoro tekan agomo
dowo..., jan koyo kali progo
Munggah-medun, koyo dalan Salaman-Wonosobo
Sikilku semuten ra kroso, mungkin kesuwen le silo

Aku tansah ndedungo
Mugio Pak wali direkso
saking sifat kamidonyan
Yang haus akan kekuasaan
yang serakah akan kedudukan
Yang menumpuk pundi-pundi kekayaan

Safari ramadhan
Bukan ajang untuk mencari simpati
Memuluskan kepentingan pribadi

MBAKYU SUMINI

Awas yu....
Sampeyan tegel karo aku
Sambel wayu, tok bagehke aku...
Jare aku tok anggep sedulurmu..
Terlalu....

Pendak sore, aku mesti blonjo rene
rego piro2, oke-oke wae...
Nek urusan pangan
aku ratau ngenyang
Sorry.. aku wong lanang
Mesti tak bayar kontan,
jongasi aku ngutang

Gara-gara sambel kecut,
marakke brat-bret, ngentat ngentut...
Bola bali mlebu metu kolah
mergo wetenge sebah..
oalahhhh,
Sumini pancen parahhhhh

Masalahe ora mung kuwi
Sholat tarwih ki aku sing ngimami
Nek wetenge ragelem kompromi
karepe ngejak neng mburi...
wahhh.... blai...
Mosok sholat tarwih di pending
Gara gara imame ngising.......

Iki sasi poso
rakeno murko, mggresulo...
opo maneh ngondo liyo
Rapopo yu... wes tak ngapuro..
meski bodone rung teko
Aku tetep isih moro
blonjo ge buko
Pindang presto,
Sop kambing,kulupan
Bumbune pas tenan..

KIAT SUKSES

Esuk-esuk
Ono sing nyeluk
Aku mlinguk
Dee mesem karo manthuk


Masss... mbok di tulungi
Anakku sing neng jowo njaluk di kirimi
Ono kebutuhan seng kudu di rampungi
Tenan lho mas,...aku ra ngapusi


Tak pandeng sakwetoro
Iki tenan opo sandiworo
Ojo-ojo meng gawe ukoro
Trus terang aku ra tego


Kulihat ada kejujuran
Dibalik guratan wajah yang seram
Tentang beban kehidupan
Tentang himpitan perekonomian
Tentang nasib yang belum mau berteman
Masih teringgal di awan


BPKB tak silihke
Sak karepmu mas, eguh pertikele
Ar di sekolahke, po di kuliahke
Sing penting tanggung jawabe
Pesenku siji wae...
Kepercayaanku ojo nganti disepelekke


Standar kehidupan bukan hanya mencari
Karena hidup bukanlah kompetisi
Yang haus akan trofi dan medali
Akeh wong sing lali
Urip nubras-nubras koyo jaran teji
Bebas tanpa kedali
Mburu donyo awan mbengi
Ketrabrak lori terus mati
ooooo getunmu ra mari-mari.


Kehidupan adalah mengasah kepedulian
Akan nasib kawan yang membutuhkan bantuan
Yatim piatu yang kekurangan
Gelandangan yang perlu uluran tangan


Mau pingin jadi jutawan...?
Gampanggggggggggg...
Jadilah dermawan....!

Sabtu, 18 Juli 2009

KUMPUL YUK... PABELAN BLOGGER


Saya menyambut baik ide bikin blog bersama, ide kreatif, kita bisa sharing, saling melengkapi, sambil sama2 belajar, bagi rekan rekan yang punya banyak aplikasi program yang berkaitan dengan masalah blog, mohon jangan pelit2 membagi ilmunya disini, saya sendiri masih pingin belajar terus... MAJU TAK GENTAR, KARENA ILMU HARUS DI KEJAR, makin di kejar jebul makin kepontal pontal, soyo mlayu njranthal, makin nampak bahwa kita masih bodoh, rasanya gitu je... gak salah kita ikuti jejak Pak Kodrat, aljabar, ilmu ukur, berhitung kabeh disikat....., cerita Bolivia, Equador, Chilli, seantero Amerika Latin koyo crito, seputar Magelang, Wonosobo, Temanggung, Parakan, Purworwejo wae.... ( Mbah Google pada zamannya). Pokoknya begitu masuk kelas, tanpa uluk salam, langsung bablas pada pokok pelajaran, cara-carane tembak langsung.... Itulah kenapa Nama beliau ditulis dengan Kodrat bukan Qodrat, Beliau dulu protes waktu namanya di awali dengan Q, minta di ganti dengan K. saya masih ingat ketika itu. Kalau menurut saya, entah benar atau wallohu' a'lam, beliau memaknai arti dirinya, Kodrat lebih dekat ke kwadrat, bukan Qudroh (kehendak). Harus kita akui intelegensi, kemampuan dan daya ingat beliau diatas rata rata, jalmo lipat, moco seprapat prasasat tamat, lha kalau ngajar kan gak bawa buku referensi, gleyah gleyah lambean, sandal kulit, gak pernah pake sepatu, baju stelan warna agak kecoklat coklatan... wes pokok'e khas banget, aku suka ke-khasannya, opo anane, sugih ing pentrimo, alias narimo ing pandum, demokratis lagi, lha kita tidur aja gak papa kok... aman, angler...., mau pinter pa bodoh.. kui
urusanmu... pinter bodho dinggo2 dewe..,.., sing penting kewajibanku dah dilaksanakan.... tepat waktu lagi, jam keenam diwulang Pak Kodrat, tan kocapo krungu bel,... tanpo uluk salam, trus bablas mak klepat.... wah... sip tenan... cocok... lha wong selak ngeleh je.. Barangkali rekan rekan punya pendapat lain, mengapa beliau tidak pernah mengawali dengan ucapan "salam", tentu itu suatu hal yang aneh karena agak menyimpang dari kebiasaan dan habitat kita, tapi juga tidak aneh, karena Bapak Kyai kita menjadi justru menjadi pelopor faham demokrasi... utlubul ilma walau bisshin, dalam arti yang sebenarnya. Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia, bapak kita, orang tua kita, Bapak Kodrat, adalah termasuk didalamnya, Allohummaghrirlahu Warhamhu, Waafihi, Wa'fuanhu. laallallohu an ya'fa dzunubahu wa wassi' madcholahu, wa jannata majwahu. Masih ingat sepeda Gazelle yang selalu di parkir di bawah pohon pelem, sebelah Kantor Guru Workshop, ya sepeda itulah yang dengan setia selalu mengantar beliau bolak-balik Pabelan- Muntilan. Moga gambar tersebut bisa kembali menggugah memory kita, bahwa betapa besar perjuangan, pengorbanan yang beliau lakukan, demi untuk kemajuan kita. . (Jampi Sayah).

Jumat, 26 Juni 2009

Belajar Kepada Mas Karjo


Piye Mas Karjo...? laris to jualane...? Nggih Alhamdulillah mas... lumayan.Pertanyaan klise, sederhana, atau hanya sekedar basa basi, meski jawabnya selalu begitu dan begitu.. terus. Tapi sungguh saya sangat senang mendengarnya. Sudah lama saya mengenal Mas Karjo, karena dia kost dekat rumah, setiap hari jualan siomay naik sepeda onthel,berangkat dari Melchem, njajah deso milang kori, muter muter mulai Bengkong Bengkel, Bengkong Garama,munggah tanjakan Bukit Senyum, Seraya atas, seraya Bawah.. wes pokok' nganti limit dalane, kabeh diliwati, karena memang itu routenya tiap hari.

Pernah tak usulkan sama Mas Karjo, agar mengganti sepeda onthelnya dengan sepeda motor, biar gak kringete dleweran nek ketemu tanjakan, dan biar mobilitasnya lebih cepat, karo ben gak gedisik'an langgannane karo konco liyane sing pake motor, dia punya argumen lain, Nganu mas...numpak pit malah sehat je..., rasah tuku bensin, rasah servis, rumiyin pernah tak etung, penghasilane mboten bedo adoh mas, resikone nggih luwih cilik...meng nggih terus terang kalah penampilan mawon mas...okeylah Mas Karjo... saya menghargai pendapat sampean.

Suatu ketika Masa Karjo pernah padudon sama kangmase,kebetulan kedua adik beradik ini sama profesinya, sama kostnya, podo dene kabeh numpak pit onthel. Wah wah nopo to mas, karo sedulur ki mbok sing rukun! kataku. Mosok to mas, wong ar tuku Hp wae kok kudu sing anyar, njaluk'e sing anyar gress ono kotak'e,tak kon tuku sing seken kok malah nesu..., yo mbok ngrumangsani ngono...meng samarku nek ilang... padahal regane 2 juta delapan ratus ribu lho mas...,( kalau gak salah HP NOKIA N70 keluaran terbaru) lak nggih gelo banget nek ilang to mas..? Kangmase nyerocos..ora gathuk karo penemune adhine, trus pripun niki mas..? Aku diam, Saiki umpomo beli baru tetapi harganya jangan yang semahal itu piye Mas Jo? aku coba nengah-nengahi,Mas Karjo nyedak'i aku sambil ngomong lirih, Rencana kan bodo sesuk niku kulo ajeng wangsul mas, ajeng kulo paringke bojo kulo, mosok nguwei bojo kok milih sing seken, arane seko Batam, kulon lak isin to mas..? wah wah... apik Mas Karjo... nek sing iku aku setuju, memberi yang terbaik untuk orang yang kita sayangi... cocok Mas Jo... cocok.

Baiklah, kita coba kembali ke alinea pertama, memang sudah seharusnya untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Alloh kepada kita, ingatkan... ketika dulu kita datang ke Batam, kita cuma bawa tas, isi pakaian seadanya
Bismillah, madhep mantep ( ora melu moro tuo lho...),ayo... deleng eleng... isih kelingan kan? Lafaz Bismillahirrohmanirrohiem sungguh mempunyai kekuatan yang maha dahsyat, hingga bisa merubah keadaan seperti yang sekarang ini, Selanjutnya Alhamdulillahi Robbil Alamin adalah pengejawantahan dari rasa syukur efek dari dahsyatnya lafaz Bismillahirrohmanirrohiem, Mas Karjo selalu menjawab Alhamdulillah, ketika ditanya penghasilannya,dia tidak menjawab nilai nominal, itulah yang disebut dengan syukur..

Kehidupan adalah sangat subyektif, wang sinawang, tidak ada yang ideal, Rasane ra mentolo nyawang Mas Karjo megal megol bokonge, midak pedal apalagi pas tanjakan Bengkong Garama, gek mlaku wae kesel, apalagi nuntun pit onthel, tambah beban bekakas dodolane, wah.. sak jagung-jagung tenan..kringete, tetapi Mas Karjo tidak merasakan itu semua, rasanya nyaman-nyaman saja. Tidak ada yang salah dalam kehidupan, selagi semua masih dalam koridor rule of law, tidak merugikan dan dirugikan.ya di jalani saja......!

Sedemikian besar cintanya Shah Jehan kepada Mumtaz Mahal, maka dibangunkanlah Istana Taj Mahal sebagai apresiasi dari rasa cintanya, Bangunan agun nan fonemenal hingga saat ini, Terlepas dari kebiadaban ken Arok membunuh Empu Gandring, dan membunuh tuannya Tunggul Ametung,adalah karena kehebatan pesona dan magnit aura diajeng Ken Dedes yang membutakan mata hati PakDe Ken Arok sehingga sampai nubras-nubras segala macam cara untuk bisa memiliki (ngeloni) diajeng Ken Dedes.Direwangi padu karo neng-nengan ambek sedulure dewe, karena betapa Mas Karjo sangat mencintai istrinya, meski di Batam ini cewek akeh tumplek blek ayu-ayu, tapi Mas Karjo tetep ra kegut, ora kodal nggih Mas Karjo.... Bravo Mas Karjo. (fm)




Mulih Ndeso

Kalau pulang kampung, jangan lupa mampir ke Muntilan, persisnya di perempatan Tambakan, tempate pak Man bakule mie godok, wahh jan seger tenan, mie godok nyemek, tambahi pete, wahhh... jamin kringete dleweran sak jagung2, monggo dipun cobi kemawon! Atau mau menikmati wedang jahe sama telo balok? silahkan kunjungi warung remang2 jalan tambakan lor ndalan, sinambi nyrutup wedang jahe kalih midangetaken tetembangan campursari po langgam slendro siaran dari PTDI Medari, bakule wedang nunggoni karo ngantuk2, sarunge modo lusuh amergo jarang dikumbah.... rapopo mbah! sing penting golek rejeki kanthi dalan nggenah, rejekine pengeran tansah lumintu kadyo miline kali progo...sepurane mawon nggihg mbah...sampun sakwetawis mboten saget sowan simbah, amergi dalem makaryo, golek sandang pangan wonten negoro Batam, mangkeh nek dipun paringi slamet panjang umur, tak legakke dolan ne simbah kalih nyrutup wedang jahene. salam mawon kangge rencang2 engkang wonten mriki...

Mau njajal warung Lamongan ngarep Pabrik kertas Blabag, porsine jan mantep tenan, oakeh banget segane, ikan lele po ayame yo gedhe2 tengkelane, wah nek tiyang setri dijamin raentek, regane murah meriah..., tapi nek tukune mbengi yo siap2 wae jejeran karo sopir2 trek jakartanan. (fm)




Selasa, 23 Juni 2009

Kumpul Kebo

Meski cuaca mendung, awan hitam sudah nggandul, tanda hujan mau turun, aku putuskan untuk pulang ke rumah di Sengkuang, biasanya kalau ke Batu Aji saya lebih senang lewat Tiban, trus simpang sg Harapan, lewat jln R suprapto bablas batu aji, kayaknya lebih cepat dari pada lewat Muka Kuning,sampai di Bukit Mata kucing, tiba2 mak bresss, udan deres... wah wah gawat, gak bw mantol lg, terpaksa aku ngeyup ndepis di gapura masuk bukit mata kucing. satu persatu pengendara motor nunut ngeyup, ada juga yang bablas jalan terus, mungkin wes kadung kleprih, jadi dari pada malah meng kademen, mendingan jalan terus. Sambil nunggu hujan reda kunyalakan sebatang rokok, klepas klepus pandanganku tertuju pada "kebo" kesayanganku, ya.. motor GL pro 97 yang ada di bawah pohon, wes men kudanan... wong pancen jarang mandi, ya kadang2 wae nek pas gek bolong, tak cuci ke doorsmeer itu aja gak mesti tiap bulan sekali. Pikiranku menerawang jauh, teringat bagaimana dulu dengan susah payah mendapatkannya, kukumpulkan rupiah demi rupiah berbulan bulan hingga aku bisa memilikinya, itupun gak di beli cash. tak bayar 4 jt, sisane tak cicil, ( makasih ya Mas Bedoyo, karena sudah nulungi saya). Rasanya begitu trenyuh melihat "keboku" dibiarkan kudanan.


Masih ingat waktu dulu nganter mendiang istri ke rumah sakit, meski kondisinya sudah lemah, tetapi istriku bersikeras gak mau naik mobil, emoh mas.. numpak kebo wae.. katanya ( yo nduwene pancen meng kui, mobil jg gak ada) tak keplekke langsung ke Rs Otorita Batam di Sekupang, meski saat itu kondisinya udah lemes banget, trus langsung njujuk emergensi, perawate nganti gedhek2 ( dalam hati mungkin kok tegele ditumpakke motor). akhirnya 5 hari juga nginep di emergency, sebelum pindah ke rawat inap biasa.


Waktu pagi mau nganter anakku sekolah, ndilalah tangine kerinan, anakku njegadul mrengut takut keri le sekolah, pas di simpang Bengkong Garama antrian mobil sedemikian panjangnya, macet... cet, pelan tapi pasti, nylempit sana sini, medun jalan aspal, nggremet alon2, akhirnya lepas juga antrian panjang, sampai di sekolah sambil nampani sangune jajan, anakku bilang, UNTUNG KITA GAK PUNYA MOBIL YA PAK..., Cocok le....


Waktu tak parkir di depan warung di Pelita, ada yang tanya, mas ini motor siapa? motor saya, gimana to, jawabku balik bertanya, kalau tukaran sama mobilku boleh ndak, katanya. Wah sampean rasah guyon mas.. ( saya tau dia orang Boyolali), motorku combet kok mas.., Tenan mas aku serius.. dia meyakinkan,tak tukar mobilku Corolla 86 piye? wah ora kok mas... aku seneng karo motorku iki, wes akeh jasane... tenan. ora arep tak dol he he jawabku. ( Ini bukan omong kosong, memang betul betul terjadi, wani sumpah pocong..)


Pernah kehabisan bensin di jalan R Suprapto, bulak antarane Sg Harapan - Bt aji, neng alas gung liwang liwung, tak parkir neng pinggir dalan aku cakruk neng ngisor uwit, karo ngrokok, sambil berpikir gimana caranya dapatkan bensin, ada anak kecil nyeda'i, om kehabisan bensin ya? katanya. aku belikan ya om, trus tak gawani duwit 20rb, anak itu mak klepat mangkat numpak pit onthel, bayangkan beli bensin naik pit onthel ke pom bensin di simpang marina itu, wah dleweran kringete mesti, setengah jam kemudian anak tersebut kembali sambil membawa bensin ukuran botol aqua tanggung, alhahdulillah slamet aku, gumamku. Ra mentolo ndelok kringete le dleweran, tak wenehi duit 30rb meneh, mesakke. (Makanya hati2 naik motor combet! nek ra waspodo malah nombok), 1 btl aqua tanggung harganya 50rb, yo idep2 karo shodaqoh gt. Perjalanan tak lanjut sampai di pom bensin tangki tak isi full tank.


Terkadang kita tidak menyadari, ada benda2 berharga disisi kita yang sedemikian besar jasanya, kesetiaannya tidak diragukan lagi, siap membantu setiap saat, always ready in used, jauh melebihi kesetiaan pasangan kita, tidak pernah ngomel, gak pernah menuntut, selalu siap sedia, sehingga tidak ada salahnya kalau kita mulai membangun kecerdasan emosional, hingga tercipta rasa belas kasih, (eman-eman), yang pada akhirnya akan terjadi hubungan emosional, sebagaimana kesetiaaan dan rasa kasih sayang kita pada orang orang yang kita cintai. (fm)